Serena

Serena Kani

Serena Kani tertunduk dan menangis usai gagal melaju ke perempat final Yonex-Sunrise Indonesian Masters 2016. Serena yang berpasangan bersama Mychelle Chrystine Bandaso dipaksa mengakui keunggulan Tiara Rosalia Nuraidah/Rizki Amelia Pradipta dengan 10-21 dan 17-21.

Belum genap usianya 16 tahun, putri pertama dari peraih medali perunggu Olimpiade, Denny Kantono beserta sang istri, Herlin Widyawati ini sudah mendapat panggilan dari Pelatnas Cipayung untuk bergabung. Ini pun tak ia raih dengan cuma-cuma melainkan dengan gelar juara Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Taruna PBSI dua pekan lalu, dimana PBSI memang menjanjikan mereka yang berhasil menjadi juara Kejurnas untuk bergabung bersama Pelatnas.

Jika ada nama pemain putri yang patut dikedepankan sebagai pemain penerus kejayaan bulutangkis Indonesia, dialah Serena Kani. Putri mantan bintang bulutangkis Denny Kantono memang kini tengah diasah untuk menjadi pemain masa depan Indonesia.

Kembali lagi, atlet PB Djarum berhasil merebut dua gelar juara di turnamen Singapore Youth International 2014. Kali ini, di nomor ganda putri U15 dan ganda putri U17. Ketika, laga final yang berlangsung di Singapora Sports Hub, Singapura, mereka pun berhasil menaklukkan lawan-lawannya tadi.

Unggulan kedua asal Indonesia di nomor ganda putri U17, Mychelle Crhystine Bandaso/Serena Kani akhirnya menuju ke babak final Singapore Youth International 2014. Di laga semifinal, Sabtu (22/11) tepat pukul 17.30 waktu setempat, pasangan PB Djarum ini menang dua game atas wakil Malaysia

Akbar Gusti Ramadhani/Serena Kani menoreh sejarah baru bagi bulutangkis Indonesia. Pasalnya, ganda campuran U17 asal PB Djarum merebut gelar juara Badminton Asia Junior U15&U17 Championships 2014. Di laga puncak hari Sabtu (15/11) pukul 13.00 waktu Thailand