Pasangan campuran Indonesia Praveen Jordan/Debby Susanto langkahnya terhenti di babak semifinal BWF Dubai World Superseries Finals 2016. Jordan/Debby dipaksa menyerah oleh pasangan asal Inggris Chris Adcock/Gabrielle Adcock dalam pertarungan adu setting di Hamdah Sports Complex Dubai, United Arab Emirates (UAE), Sabtu (17/12).

Di pertandingan tadi, Jordan/Debby terlihat berhati-hati dalam mengolah permainan. Jordan/Debby pun mendominasi permain dan tepat di menit ke 7, Jodan/Debby berhasil memipin poin, 11-7. Tapi faktor terburu-buru dan kurang mewaspadai bola lawan membawa Jordan/Debby tertinggal poin. Dan justru tepat di menit ke 21, Jordan/Debby menyerah dengan skor tipis 19-21 di game pertama.

Tak mau terulang, Jordan/Debby merubah pola bermainnya. Jordan/Debby lebih agresif dan aktratif dalam bermain. Akibatnya Jordan/Debby terus memimpin poin, 17-13 tepat di menit ke 35. Tanpa mengendorkan permainan, Jordan/Debby berhasil meraih game kedua tepat di menit ke 43. Jordan/Debby menang dengan skor, 21-17.

Masuk ke game tiga, Jordan/Debby justru kaget dengan perubahan permainan lawan. Jordan/Debby harus tertinggal, 3-7 di menit ke 50.  Jordan/Debby pun berusaha untuk bangkit tapi sayang pengembalikan bola mereka kerap kali tidak sempurna dan mereka pun tertinggal jauh dari lawan. Jordan/Debby akhirnya menyerah dengan skor telak, 9-21.

Kutipan badmintonindonesia.org, Debby usai tanding mengatakan di game pertama tadi ketika dipoin-poin terakhir, beberapa kali bola di atas kepala Jordan luput. Mainya juga terlalu terburu-buru, kurang kontrol bola dan tidak bisa tenang.

“Game pertama dan kedua kami mainnya bisa ketat. Tapi pas di game ketiga pukulan kami banyak kurang yakin. Jordan juga mainnya kurang lepas. Nggak bisa ngontrol permainannya di lapangan. Banyak pukulan lawan yang nggak terlalu nyusahin tapi kami mati,” tambah Debby. (ds)