Diluar Arena
Home > Berita > DILUAR ARENA > Tak Remehkan Lawan, Riyanto Menang Telak
29 Oktober 2011
Tak Remehkan Lawan, Riyanto Menang Telak
 
 

Kejuaraan Dunia Yunior 2011 kategori beregu sudah dimulai kemarin (28/10) di Taoyuan, Taiwan. Indonesia memimpin sub grup Z1 setelah mengalahkan Makau 5-0 dan Turki 4-1. Perwakilan dari PB Djarum tampil gemilang. Skor kemenangan tertelak saat melawan Makau ditoreh Riyanto Subagja.

“Saya tidak menganggap remeh dan mencoba yang terbaik,” tukas Riyanto tentang pertandingannya melawan Wong Chi Chong (Makau) yang berakhir dengan skor 21-5, 21-5. “Permainan tadi juga saya gunakan untuk penyesuaian lapangan.”

Lukhi/RirinSelain Riyanto, perwakilan PB Djarum lainnya, Lukhi Apri Nugroho yang bermain dua kali kemarin juga bermain apik. Ia menang 21-10, 21-7 saat bertanding di ganda campuran bersama Ririn Amelia, melawan Lou Hok Man/U Teng Iok (Makau). Sore harinya, ia kembali menang 21-11, 21-12 saat berpasangan dengan Kevin Sanjaya Sukamulyo melawan Tolga Ozsoy/Akin Senol (Turki) di ganda putra.

Dengan menjadi juara sub grup Z1, Indonesia hari ini akan bertemu Thailand, juara sub grup Z2 di babak play off. Thailand kemarin menang telak 5-0 atas Australia dan Inggris.
Satu-satunya negara unggulan yang akhirnya tidak menjadi juara sub grup adalah Denmark karena kalah 1-4 dari Belanda. Satu-satunya skor Denmark diperoleh dari pemain muda berbakatnya, Viktor Axelsen. Karenanya, Malaysia akan bertemu Belanda dan bukan Denmark di playoff hari ini. Dua playoff lainnya akan mempertemukan Korsel dengan Jepang, dan India dengan Taipei.
Perlu Pengalaman Lebih

Walaupun Indonesia menjadi juara sub grup, tetapi kemarin tim merah-putih sempat kecolongan satu angka saat bertanding melawan Turki. Adalah Neslihan Yigit, atlet tunggal putri Turki, yang merebut poin tersebut dari Hanna Ramadhini. Hanna kalah 18-21, 15-21.

Hanna masih kurang pengalaman dan variasi pukulannya juga harus ditambah,” tukas Asisten Pelatih tunggal putri, Liang Chiu Sia. “Selain itu, Hanna belum bisa menyesuaikan diri dengan lapangan. Mainnya belum enak dan banyak mati sendiri.”

Neslihan Yigit (17) adalah runner up di Bulgarian International 2011 dan atlet tunggal putri yunior nomor dua Eropa setelah Carolina Marin (Spanyol). Setahun belakangan ini, Neslihan telah menjajal lapangan internasional di Bulgaria, Brasil, Estonia, Moroko, Maldives, Slovak, dan Guatemala. Tak heran, pengalaman kentalnya mampu mengalahkan Hanna yang baru pernah bertanding ke Singapore International Series 2009, Lao International Challenge 2010, dan India International Challenge 2010.

Yang pasti, semangat tetap harus berkobar. Kekalahan setitik tidak seharusnya merusak semangat sebelanga. Hari ini waktunya untuk fokus mempersiapkan diri melawan Thailand. Selamat berjuang, muda-mudi Indonesia. (DC)