Turnamen Nasional
Home > Berita > TURNAMEN NASIONAL > [Walikota Surabaya Cup 2014] 88 Menit, Febby Bertarung Lawan Aya
04 Mei 2014
[Walikota Surabaya Cup 2014] 88 Menit, Febby Bertarung Lawan Aya
 
 

Partai final tunggal dewasa putri menjadi partai dengan durasi terpanjang di partai puncak Piala Walikota Surabaya 2014. Febby Angguni menahan Aya Ohori dalam durasi hampir satu setengah jam. Laga yang digelar pada Minggu (4/5) sore ini berlangsung ketat sejak awal. Kejar mengejar angka dan adu penempatan bola serta pukulan-pukulan cantik menghiasi laga ini.

Di game pembuka, Febby mampu untuk terus memimpin perolehan angka. Penempatan-penempatan bola yang sulit ditebak, ditambah pertahanan Aya yang gampang di bobol membuat Febby unggul 21-16. Barulah pertarungan sengit terjadi disepanjang game kedua. Febby terus tertinggal di game ini, di interval ia tertinggal tipis 10-11. Melawan atlet kidal itu, Febby seakan mulai kesulitan untuk meladeni penempatan bola atlet Tomioka itu.

Sempat tertinggal 16-18, Febby berhasil menyamakan kedudukan diangka 19 setelah Aya gagal mengatasi drop shot tipis yang ia kombinasikan dengan lob serang. Ia pun sempat membuat match poin di kedudukan 20-19, sayang lob juara USM Flypower International Series 2014 itu terlalu panjang. Skor imbang 20-20. Disinilah, kesalahan besar terjadi. Febby tak mampu lepas dari tekanan dan akhirnya kalah 20-22.

Di game penentuan, Febby sempat unggul 3-0, keduanya sama-sama sudah terlihat mulai kehabisan stamina. Laga pun menjadi berjalan lebih lambat dengan banyaknya rally-rally. Lagi-lagi Febby melakukan kesalahan-kesalahan sendiri, ia tertinggal 7-11 di interval dan membuat atlet berusia 17 tahun itu semakin percaya diri. Sebuah soloran Febby di depan net gagal melampaui net, membuat Febby kehilangan gelar juara dan kalah 16-21.

"Di game kedua saya kurang sabar, tadi malah terbawa irama lawan yang bermain cepat, sebenarnya saya menyesal apalagi di game kedua sempat match point. Di game ketiga, lawan berhasil bermain lebih taktis malah saya yang ngedrop," ujar Febby usai laga.

Sementara Ricky Kristiawan mengaku bahwa penampilan Aya di laga final memang sempat dibawah tekanan. "Di game pertama Aya memang kalah start, ditambah dia disaksikan langsung oleh ayahnya, jadi dia berada di bawah tekanan," ujarnya.

Kemenangan Aya ini menambah gelar yang berhasil dikoleksi oleh Tomioka Jepang yang akhirnya membawa pulang Piala Bergilir Walikota Surabaya setelah total mengumpulkan tujuh gelar juara.