Hasil kurang memuaskan harus diterima oleh tim putri PB Djarum di ajang DJarum Superliga Badminton 2019, yang saat ini tengah berlangsung di Gedung Sabuga, Bandung. Paslnya pada sore tadi, Kamis (21/2) tim Putri PB Djarum dipastikan belum berhasil melaju ke semifinal usai di laga penentu babak penyisihan group Y, kalah 1-4 atas PB Mutiara Cardinal Bandung.
Di partai pertama, Michelle Li gagal mengamankan angka kemenangan setelah dikalahkan Gregoria Mariska Tunjung dalam dua game langsung dengan skor 19-21, dan 14-21. Satu-satunya poin kemenangan diraih PB Djarum di partai kedua lewat pasangan ganda putri pertama yang merupakan pasangan kombinasi baru, Ribka Sugiarto/Siti Fadia Silva Ramadhanti. Sedangkan tiga partai berikutnya wakil PB Djarum tak berhasil meraih kemenangan atas wakil-wakil PB Mutiara.
"Dua partai meleset dari perkiraan, seharusnya dari dua tunggal ada yang menang satu. Tapi di partai keempat pun sudah dapat hasilnya, tidak lolos ke semifinal," ujar Fung Permadi, Manajer Tim Djarum.
Baca juga : [Djarum Superliga Badminton 2019] Agatha/Febriana Masih Kalah Pengalaman
"Pemain muda masih dibawah performa, mereka baru lepas dari U-19. Menghadapi senior masih canggung, nggak bisa maksimal. Tapi hari ini ada peningkatan dan ada penyegaran juga, perubahan pasangan ganda putri," tambahnya.
Sementara itu, dirombaknya dua pasangan ganda putri PB Djarum, dinilai Fung dengan alasan karena kedua pasangan itu tidak mendapatkan hasil yang kurang memuaskan di pertandingan sebelumnya.
"Karena dari dua pertandingan tidak dapat hasil yang memuaskan. Saya dapat masukan dari Rudy (Gunawan - Pelatih Ganda Putri PB Djarum) yang sehari-hari di pelatnas, memang nanti di pelatnas ada wacana mereka mau diubah pasangannya jadi seperti ini, ya tidak ada salahnya kita coba. Walaupun belum tentu terjadi lho, perubahan ini, biar pelatih yang memutuskan," beber Fung.
PB Djarum hanya memanggil satu pemain asing untuk memperkuat tim di superliga kali ini dengan tujuan memberikan kesempatan kepada pemain-pemain muda menambah pengalaman bertanding, khususnya di nomor beregu. Namun dengan materi pemain-pemain muda, PB Djarum ternyata dari awal tetap menargetkan untuk juara.
"Beban dikasih target juara? bisa jadi, tapi kami mau memberikan pelajaran, inilah yang terjadi, kita selalu dituntut untuk berprestasi setinggi mungkin, tidak peduli usianya berapa. Memang ini jadi tekanan, tapi dari sisi lain, kami mau membina mereka punya mental juara. Mental juara itu dibentuk dari tekanan, bukan buaian dan sesuatu yang nyaman, inilah yang bisa memperkuat karakter," pungkas Fung.
Hasil pertandingan terakhir di babak penyisihan group itu pun membuat PB Djarum harus puas finis di posisi ketiga dan belum berhasil lolos ke semifinal. Sedangkan yang berhak melaju adalah PB Mutiara sebagai juara group, Saishunkan Nihon – Unisy sebagai runner up group. Sementara itu Granular sama seperti PB Djarum yang harus terhenti langkahnya setelah finis di posisi keempat. (ds)
Baca juga : [Djarum Superliga Badminton 2019] PB Djarum Untuk Sementara Tertinggal 1-2 Atas PB Mutiara