Turnamen Nasional
Home > Berita > TURNAMEN INTERNASIONAL > [BWF World Championships 2014] Memetik Pengalaman di Ballerup Arena
30 Agustus 2014
[BWF World Championships 2014] Memetik Pengalaman di Ballerup Arena
 
 

Ganda putri Indonesia sontak menjadi pemberitaan media diawal pekan ini, nama Anggia Shitta Awanda/Della Destiara Haris seketika menjadi perbincangan para pecinta bulutangkis di berbagai forum dan sosial media. Bagaimana tidak? Mereka menggebrak panggung BWF World Championships atau Kejuaraan Dunia yang dihelat di Ballerup Arena, Copenhagen dengan mengirim pulang unggulan pertama asal China, Bao Yixin/Tang Jinhua.

Usai melalui hadangan besar itu,Anggia/Della pun berhasil kembali memetik dua kemenangan sampai akhirnya di laga perempat final yang digelar Jumat (29/8) waktu setempat, mereka akhirnya dipaksa mengakui kehebatan ganda China lainnya yang merupakan peraih medali emas Olimpiade London 2012 silam, Tian Qing/Zhao Yunlei dalam dua game langsung 12-21 dan 15-21.

“Kami tidak dapat mengeluarkan kemampuan kami saat melawan Tian/Zhao. Mereka sepertinya sudah bisa membaca permainan kami saat melawan Bao/Tang. Kalau Bao/Tang diajak main lambat masih bingung, sementara Tian/Zhao lebih siap,” ungkap Della seperti dilansir badmintonindonesia.org.

Bisa dibilang ini menjadi sebuah ajang bagi Della maupun Anggia untuk sama-sama memetik pengalaman berharga bertarung di pentas dunia. Bahkan bagi Anggia, ini merupakan gelaran Kejuaraan Dunia pertamanya. Usai menelan kekalahan pun mereka segera mencari apa yang harus mereka jadikan bahan evaluasi untuk bekal di laga selanjutnya.

“Banyak pelajaran yang kami petik dari kejuaraan ini. Misalnya dalam setiap pertandingan, kami harus fokus terus karena lawan itu tipe permainannya beda-beda. Kami tidak bisa mengikuti maunya kami saja, tetapi harus bisa menyesuaikan diri,” ujar Della seperti dilansir oleh badmintonindonesia.org.

“Kami juga harus lebih pintar, dan cepat beradaptasi. Kalau hari ini lawan tipe mainnya cepat, besok bisa saja dapat lawan yang mainnya lambat, dan harus tahu mesti bagaimana,” tambah Anggia.

“Sebenarnya kami inginnya lebih dari perempat final, tetapi ini hasilnya. Kami tetap bersyukur ya walaupun belum bisa ke semifinal dan memberikan medali buat Indonesia,” ucap Anggia.

Mereka pun menyebut bahwa laga mereka kontra Bao/Tang menjadi salah satu momentum bagi mereka untuk bisa lebih percaya diri. “Mengalahkan pasangan terbaik dunia pastinya makin menambah rasa percaya diri kami di turnamen selanjutnya. Selain itu, setelah pulang ke Jakarta pun kami merasa latihannya akan lebih semangat,” tutur Anggia.

“Kami juga jadi percaya bahwa tidak ada lawan yang tidak bisa dikalahkan. Kalau kita mau, pasti kita bisa,” imbuh Della.

Terima kasih atas perjuangan diatas lapangan, experience is the best teacher and practice makes perfect! (IR)