Turnamen Nasional
Home > Berita > TURNAMEN INTERNASIONAL > Hayom Melangkah ke Babak 16 Besar
01 Maret 2012
Hayom Melangkah ke Babak 16 Besar
 
 

Berhadapan dengan wakil tuan rumah, atlet tunggal putra Indonesia Dionysius Hayom Rumbaka tidak melepas kesempatan. Ia melaju ke babak 16 besar German Open setelah bertanding selama 46 menit.

Hayom yang melawan Dieter Domke kemarin (29/2) sempat kehilangan game pertama 19-21. Pada game pertama tersebut, Hayom masih banyak melakukan kesalahan sendiri. Setengah dari angka yang diperoleh Dieter diperoleh dari kesalahan tersebut. Walaupun Hayom sempat mengejar pada kedudukan 18-19, namun akhirnya sang perwakilan tuan rumah menuntaskan game tersebut.

Barulah pada dua game selanjutnya, Hayom memiliki kendali lebih baik sehingga kesalahan sendiri mampu diminimalisir. Dieter pun tak mampu membendung permainan unggulan keenam belas tersebut. Hayom akhirnya menang dengan skor akhir 19-21, 21-12, dan 21-14.

Di babak 16 besar, Hayom akan kembali berhadapan dengan unggulan keenam asal Denmark, Jan O Jorgensen yang sejak menjuarai Denmark International tahun lalu, kiprahnya semakin meningkat di kelas Super Series. Di dua pertemuan mereka di Japan Open Super Series 2011 dan Korea Open Super Series Premier 2012, Hayom kalah melalui dua game.

Selain Hayom, partai tunggal Indonesia juga meloloskan Tommy Sugiarto, Simon Santoso, dan Lindaweny Fanetri ke babak 16 besar. Seperti Hayom, Tommy juga akan bertemu lawan tangguh hari ini, yakni, unggulan keempat asal Korsel, Lee Hyun Il. Hyun Il belum lama ini menjuarai Macau Open Grand Prix Gold 2011 dan Korea Open Grand Prix Gold 2011. Simon sendiri akan berhadapan dengan Ashton Chen asal Singapura.

Pertemuan Dua Muda Generasi Masa Depan

Pertandingan Lindaweni Fanetry yang menjadi satu-satunya perwakilan tunggal putri tersisa Indonesia hari ini akan menarik. Ia akan bertanding melawan gadis belia berprestasi Spanyol, Carolina Marin.
Tahun lalu, Carolina menjuarai Morocco Open International, Spanish Open, dan menjadi runner up di Irish International. Prestasi yang cukup memukau untuk seorang gadis berusia 18 tahun yang tentunya menjadi harapan masa depan bulutangkis Spanyol.

Tak banyak berbeda dengan Linda. Gadis Jakarta berusia 22 tahun ini juga diharapkan menjadi atlet utama tunggal putri Indonesia dalam waktu dekat. Hanya saja, dalam kurun setahun belakangan ini, prestasi terbaik Linda “hanya” pernah melaju ke perempat final Swiss Open Grand Prix Gold 2011 dan Chinese Taipei Open Grand Prix Gold 2011.

Tentunya akan menarik melihat pertarungan kedua harapan masa depan masing-masing negaranya tersebut untuk kedua kalinya. Di pertemuan pertama mereka saat Swiss Open Grand Prix Gold 2011, Linda berhasil menang tipis 22-20, 22-20. Bagaimana dengan kali ini? (DC)