Turnamen Nasional
Home > Berita > TURNAMEN INTERNASIONAL > [German Open Grand Prix Gold 2013] Fran/Shendy Melaju Ke Babak Dua
28 Februari 2013
[German Open Grand Prix Gold 2013] Fran/Shendy Melaju Ke Babak Dua
 
 

Ganda campuran Indonesia besutan PB Djarum, Fran Kurniawan/Shendy Puspa Irawati berhasil merebut kemenangan di babak pertama. Fran/Shendy mengalahkan Tan Aik Quan/Lai Pei Jing dari Malaysia, melalui straight game, 21-13 dan 21-16. Hasil ini membuat rekor pertemuan keduanya pun menjadi imbang, satu sama.

Pertandingan berlangsung cukup ketat di awal game pertama. Fran/Shendy beberapa kali harus tertinggal tipis dari lawan. Namun tak berlangsung lama, keduanya lalu meninggalkan Tan/Lai di angka 13 dan merebut game point lebih awal.

Sama halnya dengan game pertama, di game kedua Fran/Shendy pun berhasil menahan laju pergerakan Tan/Lai. Mereka kemudian membuat jarak cukup jauh pada skor 18-12. Setelahnya, Fran/Shendy tak terkejar dan kembali merebut kemenangan.

Di babak dua, Fran/Shendy menantang ganda Korea Selatan, Lee Sang Joon/Kim So Young. Keduanya tercatat belum pernah bertemu di lapangan. Namun bekal gelar unggulan empat yang dibawa Fran/Shendy diharapkan mampu menaklukkan permainan dan berlanjut ke babak tiga. Dimana ganda Jerman, Peter Kaesbauer/Isabel Herttrich dan Shin Baek Choel/Jang Ye Na dari Korea Selatan berebut posisi delapan besar.

Sementara itu, Ricky Widianto/Richi Dili Puspita gagal menaklukkan lawannya di babak dua tersebut. Ricky/Richi menghadapi Tarun Kona/Ashwini Ponnappa, India, melalui tiga babak 25-23, 16-21 dan 17-21.

Pada pertandingan tersebut, Ricky/Richi tidak berada dalam performa terbaiknya. Keduanya banyak melakukan kesalahan yang menguntungkan lawan. Ricky/Richi sempat memimpin 9-4 di game penentu. Namun kesalahan mereka membuat lima poin berturut-turut berhasil direbut lawan. Kedudukan pun menjadi 9 sama.

"Mereka kecolongan start, sehingga pola permainannya tidak benar. Banyak pengembalian-pengembalian yang membuat lawan mudah untuk menyerang," kata pelatih ganda campuran, Nova Widianto, seperti dilansir melalui website resmi PBSI. (NM)