Wakil Indonesia di nomor ganda campuran akhirnya gagal mempersembahkan gelar juara di kejuaraan bulutangkis Australian Open Superseries 2016. Asa yang sempat ditorehkan Praveen Jordan/Debby Susanto yang menjadi satu-satunya wakil tersisa di ganda campuran, akhirnya sirna setelah juara All England 2016 ini harus terhenti di babak semifinal. Adalah pasangan China Zheng Siwei/Chen Qingchen yang mengalahkannya melalui rubber game, 21-19, 11-21, 16-21.

Di game pertama, pasangan Indonesia langsung berinisiatif menyerang dari awal. Serangan demi serangan yang di lancarkan kerap membuahkan hasil hingga akhirnya menang tipis, 21-19.

Pola permainan yang di terapkan Praveen/Debby mulai terbaca oleh lawan di game kedua yang membuat pasangan Indonesia balik tertekan. Keadaan lebih diperburuk oleh beberapa kesalahan yang di buat pasangan Indonesia. Game kedua pun akhirnya menjadi milik pasangan China dengan, 21-11.

Praveen/Debby sempat memberikan harapan, saat di awal game ketiga unggul 8-2. Keadaan menjadi terbalik saat pasangan China kembali bisa menemukan pola permainannya dan pasangan Indonesia kembali membuat kesalahan demi kesalahan. Interval game penentuan pasangan China unggul 11-9.  Tak bisa bangkit dari tekanan, pasangan Indonesia kembali harus menyerah kalah di game ketiga dengan, 16-21.

“Tadi ada beberapa poin yang banyak mati sendiri. Tadi juga pas udah ketinggalan di game kedua, Jordan agak turun konsentrasinya,” ujar Debby kepada badmintonindonesia.org.

“Sebenernya di awal kami sudah bener mainnya. Tapi mereka ngapalin permainan kami, terus kami kebawa buat mengangkat bola terus. Jadinya kami tertekan. Mereka ulet di lapangan,” sambung Jordan.

“Mereka mainnya agresif. Sementara kami malah jadi kendor nggak jelas, jadi ketinggalan. Di game ketiga kami mau coba naikin lagi konsentrasinya. Tapi kurang bisa dan melakukan kesalahan sendiri yang tidak perlu,” tambah Debby.