Turnamen Nasional
Home > Berita > TURNAMEN INTERNASIONAL > [Hongkong Open Super Series 2015] Praveen/Debby Sendiri Ke Delapan Besar
20 November 2015
[Hongkong Open Super Series 2015] Praveen/Debby Sendiri Ke Delapan Besar
 
 

Harapan meraih gelar juara dari nomor ganda campuran kini hanya tinggal bertumpu pada pasangan Praveen Jordan/Debby Susanto setelah dua rekanya harus terhenti di babak kedua pada kejuaraan bulutangkis Hongkong Open Super Series 2015.

Ganda yang memiliki peringkat sembilan dunia ini masih bertahan usai menang dari kuda hitam asal Hongkong Lee Chun Hei Reginald/Chau Hoi Wah pada babak kedua kemarin (19/11). Belajar dari tiga kali kekalahan dari pertemuan sebelumnya, Praveen/Debby bermain lebih sabar. Terbukti pada game pertama, meski sempat unggul jauh 19-15, ganda Indonesia tersusul menjadi 19-18. Sadar karena terburu-buru ingin menang, ganda Indonesia kembalibermain sabar dan akhirnya berbuntut kemenangan dengan 21-18.

Di game kedua ganda Indonesia tetap dengan polanya. Ganda Indonesia yang melambung dengan 16-9 tetap konsisten dan terus mendulang angka kemenangan hingga kembali menang dengan 21-18.

“Sebenarnya permainannya kurang lebih sama dengan pertemuan sebelum-sebelumnya. Di beberapa pertemuan terakhir juga kami harusnya nggak kalah, karena sempat unggul, tapi nggak game. Mungkin yang kami ubah cuma lebih sabar aja di lapangan,” Ujar Debby seperti yang di lansir dari website PBSI.

Game pertama kami sempat unggul karena nggak buru-buru, lebih matang bolanya. Cuma kami jadi kesusul karena ketika sudah unggul, pengen buru-buru game. Jadi nggak kekontrol sendiri permainan kami berdua,” kata Praveen.

Di babak perempat final, kembali Praveen/Debby harus bertemu dengan ganda campuran nomor satu dunia asal China, Zhang Nan/Zhao Yunlei. Rekor pertemuan ganda campuran nomor dua Indonesia terlihat buruk. Dari enam kali pertemuan sebelumnya, belum satupun Praveen/Debby bisa menang. Pada pertemuan terakhir di China Open Super Series Premier 2015 lalu Praveen/Debby sempat memberikan perlawanan ketat hingga rubber game sebelum akhirnya menyerah.

Rasa pengen menang pasti ada. Cuma kami lebih mikir untuk ngasih yang terbaik, biar permainan kami semua keluar dan kami lebih tenang di lapangan,” pungkas Debby. (AR)