Turnamen Nasional
Home > Berita > TURNAMEN INTERNASIONAL > [Walikota Surabaya International Series 2016] Wisnu Dipaksa Bermain Tiga Game
10 Mei 2016
[Walikota Surabaya International Series 2016] Wisnu Dipaksa Bermain Tiga Game
 
 

Babak pertama Walikota Surabaya International Series 2016 sudah digelar sejak Selasa (10/5) pagi. Di sektor tunggal putra, unggulan teratas asal PB Djarum, Wisnu Yuli Prasetyo dipaksa bermain tiga game oleh lawannya, Muhammad Aiman Abd Malek.

Game pertama berlangsung cukup sengit, kejar mengejar angka tak bisa dihindari. Wisnu terlihat banyak melakukan kesalahan sendiri. Game ini pun berakhir setelah Wisnu gagal menyebrangkan shuttlecock, 19-21.

Tetapi ia akhirnya mampu bangkit di dua game berikutnya. Di game kedua, Wisnu berhasil mendominasi raihan angka. Ia unggul 11-6 di interval untuk kemudian menutup game kedua ini dengan 21-10. Sementara di game ketiga, Wisnu tak memberikan kesempatan kepada lawan untuk berkembang, ia bahkan menutup game ketiga ini dengan lebih meyakinkan 21-8.

“Di game pertama masih beradaptasi dengan keadaan lapangan, shuttlecock yang digunakan. Lawan pun banyak mendapat angka dari kesalahan saya sendiri. Tetapi apa yang terjadi di game pertama tak lantas jadi beban bagi saya. Saya mencoba melupakan apa yang terjadi di game pertama dan lebih fokus lagi di dua game berikutnya, dan ini berhasil,” ujar Wisnu usai laga.

Saat ditanya mengenai peluangnya di Surabaya, Wisnu menuturkan kekuatan di turnamen level empat Federasi Bulutangkis Dunia (BWF) ini cukup merata. Ia mengaku hanya ingin fokus untuk bisa melakoni tiap laga dengan baik.

“Kekuatan di sini merata, saya tidak mau berfikir terlalu jauh. Satu demi satu saja,” tambahnya.

Sayang, langkah Wisnu ke babak kedua gagal diikuti oleh juniornya. Calvin Ryan Mamonto, Ramadhani M Zulkifli dan Handoko Yusuf Wijayanto harus kandas di babak pertama. Hal serupa pun terjadi di nomor tunggal putri, Ghaida Nurul Ghaniyu, Intan Dwi Jayanti dan Wulan Cahya Utami Suko Putri harus angkat koper dari Kota Pahlawan ini usai gagal menaklukan lawan masing-masing. (RI)