Di sela-sela rangkaian Audisi Umum PB Djarum 2022, jurnalis dari berbagai media yang datang meliput, mendapat kesempatan untuk berkeliling GOR dan asrama PB Djarum. Dalam kesempatan ini, tim jurnalis ditemani oleh Eddy Prayitno, Operation & Administration yang menjelaskan soal kelengkapan gedung dan fasilitas klub yang bermarkas di Kudus, Jawa Tengah ini.
Para jurnalis memulai tur PB Djarum dengan melihat fasilitas di asrama atlet putra dan putri. Beberapa ruangan yang dikunjungi ialah kamar tidur, kamar mandi, ruangan fisioterapis, ruang makan, hingga dapur.
“Kita jadi tahu kalau pembinaan PB Djarum itu dari awal sudah sangat tertata. Mulai dari asrama, sudah disediakan semua kebutuhannya. Makanan terjamin, tempat latihan sampai fisioterapi juga sudah lengkap. Mereka tinggal latihan. Semua disiapkan supaya atlet bisa betah. Mereka juga jadi banyak teman,” kata Delia Mustikasari, jurnalis Bola Sport.
“Jadi kalau pertandingan hasilnya buruk, sayang aja. Karena fasilitasnya sudah bagus, besar, rapi, dan lengkap. Hobi di luar badminton juga tetap tersalurkan, difasilitasi. Jadi tidak ada alasan buat bermalas-malasan,” tambah Delia.
Selain melihat fasilitas di asrama, jurnalis dari berbagai media di tanah air juga diajak untuk melihat taman-taman yang berada di lingkungan asrama. Di setiap taman terdapat Plaza Hall of Fame atlet-atlet PB Djarum yang sukses meraih prestasi tingkat dunia, mulai dari All England, Kejuaraan Dunia, Piala Thomas & Uber, Piala Sudirman, dan pemain yang pernah menduduki rangking satu dunia.
“Meminjam kata-katanya Mas Imam Tohari, PB Djarum ini merupakan klub terbaik di dunia, dari segi fasilitas. Semuanya ada, tinggal masuk saja. Jadi ketika ada seorang atlet dengan talenta, masuk di PB Djarum, datang tinggal latihan, semua lengkap, kemudian tidak berprestasi, dia membuang-buang talentanya. Secara pendidikan mereka dapet, makan juga bergizi, semua lengkap. Artinya kalau mereka tidak benar-benar fokus terhadap prestasinya, rugi sekali,” kata Ainur Rohman, jurnalis Jawa Pos. (NAF)