Diluar Arena
Home > Berita > DILUAR ARENA > Yeni Petik Pengalaman Berharga
29 September 2011
Yeni Petik Pengalaman Berharga
 
 

Samarinda - Yeni Asmarani tunggal putri PB Djarum yang kini sudah berada di Pelatnas, sempat membuat match point atas unggulan tujuh asal Prancis, Pi Hongyan di babak pertama Indonesia Grand Prix Gold 2011. Pertarungan yang ia lakoni pun bisa dibilang sebagai pertandingan yang alot dan cukup melelahkan.

Yeni menyerah 17-21 di game pertama. Tetapi di game kedua, Yeni berhasil memaksakan pertarungan usai dengan deuce, setelah ia unggul 20-19. Pertarungan baru usai setelah skor menyentuh angka 26-24. Pertarungan lebih sengit berlangsung di game ketiga.

Di game penentuan ini, Yeni berhasil mendikte permainan unggulan tujuh tersebut. Ia memimpin 11-8 di interval. Sang lawan sempat menyamakan kedudukan diangka 16. Runner up Kejuaraan Nasional kelas taruna tahun 2010 itu berhasil membuat match point dengan kedudukan 20-17. Namun, sungguh disayangkan Yeni harus kehilangan tiga angka karena kesalahannya sendiri. Skor pun kembali imbang, 20-20. Kesalahan demi kesalahan pun ia lakukan, dan akhirnya harus menyerah 22-24, setelah Yeni gagal mengembalikan serobotan Pi.

Meski kalah, Yeni mengakui mendapatkan pengalaman dari pertandingannya itu. Ia yang tak memasang target di kejuaraan ini, namun dengan kekalahannya itu Yeni mengakui bahwa kesabaran saat poin-poin kritis itu sangat penting.

“Saya tidak memiliki target apa-apa, karena level kejuaraannya lumayan tinggi. Saya hanya berusaha untuk bisa bermain sebaik mungkin, dan dari pengalaman tadi saya kalah pengalaman di poin-poin kritis, sudah sering unggul di game ketiga, tapi mampu disamakan sama lawan, apalagi saat match point saya malah banyak melakukan kesalahan karena buru-buru,” ujarnya.

Ia pun melanjutkan komentarnya, “Sebenarnya kalau dibilang puas dengan permainan saya tadi sih ya belum juga, karena saya hampir menang, karena mau main bagus juga saya kan ujungnya kalah, jadi sampai sekarang saya belum bisa memberikan kejutan, dan semoga kedepannya saya lebih bisa sabar di angka-angka kritis dan tidak takut atas siapapun lawan yang akan saya hadapi, dan jangan kalah sebelum bertanding,”

Ana RovitaSedangkan di nomor lain, Fransiska Ratnasari mampu melewati ujian pertamanya. Menghadapi atlet asal PB Mutiara, Hanna Ramadhini, Nana - begitu ia akrab disapa, harus bertarung dengan tiga game. Ia kalah 19-21 di game pertama dan menang 21-13 dan 21-15. Sementara dua wakil PB Djarum lainnya, Ana Rovita dan Febby Angguni harus rela angkat koper setelah dihentikan oleh lawannya.