Usai keluar dari Pelatnas akhir tahun 2013 lalu, mantan pebulu tangkis binaan PB Djarum kelahiran Surabaya Jenna Gozali sempat membaktikan dirinya membantu melatih juniornya selama dua tahun. Namun karena cedera lutut di kaki kiri dan kanannya akhirnya Jenna memutuskan untuk beristirahat.
Hingga akhirnya dapat tawaran untuk melatih di negara Amerika Serikat. Diakui oleh runner up Indian Open GP Gold 2012 bahwa datang ke negara Paman Sam hanya bermodal nekat tanpa ada persiapan akibatnya faktor bahasa menjadi salah satu kendala di sana.
"Awalnya saya datang ke Amerika ini ya karena modal nekat dan nggak ada persiapan. Jadi kendala bahasa ketika komunikasi dengan anak didik, manager klub dan yang lain. Saya nggak tau pakai bahasa apa. Sempat kepikiran juga, kok saya gaya banget ya, nggak bisa bahasa Inggris tapi malah sok mau melatih di luar Negeri," kata Jenna kepada tim pbdjarum.org.
Sejak tahun 2016 lalu, Jenna sudah melatih di klub Bay Badminton Center, San Francisco. Pastinya ada pengalaman menarik dalam menghadapi anak didiknya. Bahkan Jenna pernah mendapat teguran dari orang tua murid karena memberikan hukuman.
"Memang antusias sama bulu tangkis di sini beda dengan Indonesia. Bahkan sebagian orang Amerika juga nggak tahu olahraga ini. Kayanya mereka lebih fokus ke study. Pernah waktu itu saya memberikan hukuman ke anak didik. Besoknya saya di complaint sama orang tuanya. Memang sebagian dari mereka datang bukan atas kemauan sendiri,"ujar runner up Hanoi Vietnam Challenge 2011.
Menjadi salah satu pelatih di Amerika, tentunya Jenna sangat bersyukur. Kata Jenna, tak mudah bagi mantan pebulu tangkis putri dapat tawaran melatih di luar negeri. Bahkan Jenna sempat tidak ada kerjaan selama tiga bulan ketika datang ke Amerika.
"Ya, saya datang ke sini itu dulu ikut turnamen US Open. Terus nganggur tiga bulan di sini. Saya bersyukur dapat tawaran melatih. Memang setahu saya kalau cewek dapat tawaran melatih di luar negeri itu susahnya ampun deh,"tuturnya Jenna.
Ternyata, Jenna yang mengaku masih berwarga negara Indonesia itu mempunyai cita-cita untuk memiliki klub sendiri di Indonesia dan ingin mencetak bibit-bibit pebulu tangkis handal untuk Indonesia.
"Keinginan saya ingin punya klub sendiri di Indonesia dan mencetak bibit-bibit untuk Indonesia. Memang ada keinginan juga mau melatih di Indonesia tetapi takut nggak laku. Harapan saya bisa pulang ke Indonesia biar dekat dengan orang tua." pungkas Jenna. (ds)