Singapura, 16 Juni 2010 – Atlet putra lulusan PB Djarum Tantowi Ahmad yang berpasangan dengan Greysia Polii hari ini berhasil melewati aral terjal melawan seniornya, Markis Kido/Lita Nurlita. Mereka berjibaku tiga set dengan sangat ketat, 21-12, 19-21, dan 22-20.
Perjalanan pertandingan mereka memang luar biasa. Set pertama Tantowi/Grace di atas angin, namun di set kedua mereka seperti tertahan dan tertekan. Yang terbaik dapat mereka lakukan adalah menyamai kedudukan di 9-9 dan 11-11, namun di luar itu mereka tak mampu untuk memimpin angka.
"Banyak faktor non-teknis yang mengganggu tadi, seperti angin yang membuat bola banyak out," ujar Tantowi mengenai kesulitannya menghadapi Kido/Lita.
Namun di set ketiga, mereka kembali berhasil memegang setir. Tantowi dan Grace seakan-akan mendapat tenaga baru untuk menyerang dan menekan Kido/Lita. Setelah 50 menit bertarung, akhirnya mereka pun berhasil melaju ke babak selanjutnya untuk kemungkinan besar bertemu unggulan pertama, Nova Widianto/Lilyana Natsir.
Ditanya mengenai persiapannya menghadapi Nova/Lilyana, Tantowi yang ramah ini hanya tersenyum. "Main lepas saja, karena mereka lebih diunggulkan. Yang penting tetap ada motivasi untuk menang," ujar Tantowi.
Kemenangan Tantowi/Grace melengkapi kemenangan Indonesia yang diawali dengan Simon Santoso yang mengalahkan pemain muda Singapura yang penuh tekad, Ashton Chen. Simon menang 21-13 dan 22-20. Setelah Simon, giliran Hendra Gunawan/Vita Marissa maju ke babak kedua setelah dengan tipis menang atas Kim Ki Jung/Jung Kyung Eun (Korea), 23-21 dan 21-16, walaupun dengan emosi yang cukup membumbung karena Hendra merasa ada beberapa bola yang masuk/keluar namun dinyatakan sebaliknya.
Besok Simon akan berhadapan dengan Chetand Anand (India) atau Chan Yan Kit (Hong Kong), sedangkan Hendra/Vita bertemu dengan pasangan Singapura, Hendri Kurniawan Saputra/Vanessa Neo. Hendri/Vanessa hari ini mengalahkan pasangan Korea Selatan, Yoo Yeon Seong/Kim Min Jung, 17-21, 21-16, dan 22-20 di tengah-tengah terjadinya kebocoran atap stadium yang membuat mereka harus berpindah dari lapangan dua ke lapangan satu. (DC)