Atlet tunggal putri tanah air Yeni Asmarani memberi kabar duka. Atlet yang dibina PB Djarum dan kini sudah menjadi bagian dari skuat merah putih di Pelatnas itu harus kehilangan sang ayah di usia yang masih muda. Sang ayah, Nasep Gunawan dipanggil oleh sang Maha Kuasa pada Rabu (22/9) pagi.

Ayahanda Yeni memang sudah cukup lama menderita sakit kanker usus. Yeni mengakui sebelum ditinggalkan sang ayah, dirinya memang sudah memiliki firasat.

"Papa kemarin sempat memanggil saya, beliau meminta maaf kalau banyak salah. Beliaupun berpesan agar saya menyayangi kakak dan mama, menjaga mama, dan harus jadi anak sholeh," ujar Yeni saat dihubungi pbdjarum.org.

Itulah pesan terakhir sang ayah kepadanya. Sang ayah dikabarkan jatuh tak sadarkan diri pada Rabu pagi, baru lima menit berangkat dari rumah untuk ke rumah sakit terdekat, pria berusia 53 tahun itu sudah dipanggil sang Khalik.

Jenazah sempat disemayamkan dirumah duka di Banjaran, Bandung sebelum akhirnya dimakamkan di TPU Sindang Panon. Pemakaman ini pun dihadiri oleh beberapa rekan Yeni sesama atlet Pelatnas yang juga berkampung halaman di Bandung seperti Putri Muthia Pangersa dan Maziyyah Nadhir. Ucapan bela sungkawa pun mengalir dari segenap atlet bulutangkis Indonesia, baik melalui status di layanan pesan singkat ataupun social media.

Seluruh keluarga besar PB Djarum turut berduka cita atas kehilangan ini. Semoga amal ibadah beliau diterima di sisi-Nya dan Yeni beserta keluarga senantiasa diberikan ketabahan. (IR)