Diluar Arena
Home > Berita > DILUAR ARENA > Tontowi/Liliyana Perbesar Peluang
18 Juni 2011
Tontowi/Liliyana Perbesar Peluang
 
 

Pasangan ganda campuran utama Indonesia Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir memperbesar peluang untuk bisa meraih gelar juara pada kejuaraan Singapore Open Super Series 2011. Menghadapi pasangan dari Korea Selatan Lee Yong Dae/Ha Jung Eun pada babak perempat final, juara Indonesia Open Grand Prix Gold 2010 ini bermain cemerlang. Butet, panggilan akrab Liliyana Natsir, meski sempat di rundung cedera bisa bermain maksimal. Meski baru pertama kali bertemu dengan pasangan Korea Selatan ini, tetapi pasangan Indonesia melihat celah untuk bisa mengalahkan lawan.
Pada game pembuka tercatat tiga kali kedua pasangan bisa membuat angka sama sampai 5-5. Tetapi pasangan Indonesia yang banyak mendapatkan angka dari smes keras bisa mengambil interval game pertama dengan 11-8. Tak lama kemudian pasangan Indonesia mampu mengambil game pertama dengan 21-14.

Sampai jeda game kedua, permainan kedua pasangan masih terlihat imbang. Laju perolehan angka masih berjalan dengan jarak tak terlampau jauh. Bahkan pasangan Indonesia tertinggal tipis pada jeda game kedua dengan 10-11. Setelah istirahat interval game kedua usai, pasangan Indonesia mulai kembali menekan sisi kelemahan lawan. Hasilnya pun pasangan Indonesia kembali bisa menang. Kali ini dengan kedudukan 21-16.

“Kita belum pernah bertemu mereka (Lee Young Dae/Ha Jung Eun –red) sebelumnya karena mereka baru dipasangankan, tetapi kita mengenal gaya bermain masing-masing individunya. Kita melihat Lee Yong Dae banyak meng-cover pasangannya sehingga ada celah. Disitulah kita menyerang, “papar Butet mengomentari kemenangannya.
“Saya memang habis kena cedera sehingga tidak ada terget tertentu disini. Tetapi itu bukan alasan. Saya akan tetap bermain sebaik mungkin, dan semoga bisa menjadi juara,” harapnya.

Di babak semifinal yang akan dilangsungkan pada hari sabtu (18/6), unggulan keempat ini akan menantang unggulan utama asal China sekaligus pasangan nomor satu dunia, Zhang Nan/Zhao Yunlei. Pasangan Indonesia pada dua kali pertemuan sebelumnya selalu mengalami kekalahan . Tetapi semuanya berjalan sangat alot. Baik pada pertemuan pertama mereka pada kejuaraan Yonex Sunrise Hongkong Open Super Series 2010 dan pertemuan kedua mereka pada Victor Korea Open Super Series Premier 2011, semuanya berlangsung selama tiga game.

Semifinalis lainnya akan saling berhadapan pasangan asal China Taipei Chen Hung Ling/Cheng Wen Hsing dengan Nathan Robertson/Jenny Wallwork asal Inggris.

Di tunggal putra satu-satunya harapan Indonesia Simon Santoso akhirnya harus terhenti di tangan Lin “Super” Dan. Perjuangan pantang menyerah di perlihatkan oleh Simon. Meski kalah, Simon mampu mengajak pemain nomor satu dari negeri tirai bambu ini bermain selama tiga game. Game pembuka Simon unggul jauh dengan 21-14. Di game kedua balik Lin Dan unggul dengan 21-13. Pada game penentuan kedua pemain bermain habis-habisan. Tetapi dewi fortuna masih enggan memihak pada Simon. Semifinalis Wilson Swiss Open Grand Prix Gold 2011 ini menyerah dengan 20-22.

“Walaupun kalah, tetapi saya senang karena saya bermain baik hari ini. Semua permainan saya keluar dan saya bermain lebih sabar,” komentar Simon.

“Memang ada perasaan gregetan (karena nyaris menang, namun akhirnya kalah –red), tetapi saya senang dengan permainan saya hari ini,” tambah Simon.

Lin Dan sendiri mengakui bahwa Simon merupakan pemain yang handal. “Simon pemain bagus,” aku Lin Dan. “Bulutangkis bukan hanya tentang menang, tetapi juga bagaimana bermain yang baik dan memberikan pertunjukan yang menarik bagi para penonton,” lanjut Lin Dan.

China kembali menguasai peta kekuatan bulutangkis putra. Tiga tunggal putra China akan bersaing menuju partai puncak. Selain Lin Dan, masih ada Chen Jin dan Wang Zhengming yang akan saling berhadapan memperebutkan satu tiket ke babak final. Satu tempat lagi di isi oleh Peter Hoeg Gade dari Denmark yang akan bertemu dengan Lin Dan. (AR)